Ridho Allah terhadap Orang yang Berbuat Baik
Dari ayat di atas, jelas bahwa Allah memerintahkan kita untuk selalu berbuat baik terhadap sesama. Seseorang yang selalu berbuat baik akan diridhoi oleh Allah, sehingga ia juga akan mendapat banyak kebaikan. Sebaliknya, bila seseorang selalu memperlihatkan wajah yang tidak bersahabat serta lisan yang tak terjaga maka orang-orang yang berada di sekelilingnya akan berpikir dua kali untuk terlibat pembicaraan dengannya, atau bahkan menghindarinya. Untuk itu, betapa pentingnya seseorang bersikap ramah kepada orang lain yang ada di sekitarnya.
Allah menyuruh kita untuk selalu menjaga perbuatan baik. Untuk mengimbangi perbuatan baik, diperlukan kata-kata atau ucapan yang baik pula. Allah tidak menyukai orang yang suka bersifat keras dan berkata kasar. Bila kita selalu berbicara atau mengucapkan kata-kata yang baik maka itu sama saja kita telah memberikan sedekah. Dari Abu Hurairah ra bahwasannya Nabi Muhammad saw bersabda, "Kata-kata yang baik itu adalah sedekah." (HR. Bukhari Muslim).
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw mengatakan, "Takutlah terhadap api neraka meskipun hanya dengan bersedekah separuh biji kurma; dan bagi siapa yang tidak mampu melakukannya, cukuplah dengan berkata-kata yang baik."
Abu Dzar ra juga pernah mengatakan, "Rasulullah saw bersabda: 'Jangan pernah meremehkan perbuatan baik, bahkan hanya dengan menyambut saudaramu dengan senyum manis.'" Allah swt akan mencintai umat-Nya yang mengikuti contoh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw dikenal sebagai sosok yang lembut, penuh kasih sayang, dan sopan santun dalam pergaulan. Beliau senantiasa memberikan senyuman dan mengucapkan salam kepada para sahabat dan sesama muslim yang ditemuinya, sehingga beliau semakin dicintai oleh pengikutnya. Sebagaimana firman Allah swt, "Apabila kamu diberi salam, maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala amal." (QS. An Nisa:86)
Orang yang selalu bersikap dan berbicara kasar akan menjauh dari rahmat Allah SWT. Islam mengajarkan kita untuk selalu menyebarkan kasih sayang kepada seluruh umat manusia. Oleh karena itu, sikap keras hati dan kasar sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai seorang Muslim yang baik, kita harus saling menghargai sesama dan memenuhi hak serta kewajiban masing-masing.
Sesuai dengan contoh sikap yang ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW, beliau hanya menunjukkan sikap kasar kepada orang-orang kafir. Beliau tidak segan untuk melawan orang-orang kafir yang melawan agama Allah. Allah SWT berfirman, "Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya keras terhadap orang-orang kafir." (QS. Al Fath:29).
Jika sulit beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan sulit bersosialisasi, sebaiknya mulailah dengan diri sendiri untuk bersikap ramah terhadap orang-orang di sekitar kita dan menjadi sopan dalam berbicara. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Ambillah (sikap yang sesuai dengan tetangga), sebelum kamu tinggal (di daerah/tempatnya)."
Selain itu, ingatlah bahwa manusia diciptakan tidak sempurna oleh Allah, karena hanya Allahlah yang memiliki kesempurnaan. Pelajaran yang bisa diambil adalah bagaimana menghargai kelebihan dan kekurangan pada setiap individu serta saling melengkapi satu sama lain. Di langit masih ada langit lainnya. Jika kita merasa mampu melakukan segala hal sendiri, suatu saat pasti kita akan membutuhkan bantuan orang lain. Perbedaan pendapat dan perbedaan pemahaman adalah hal yang wajar. Hal ini seharusnya digunakan sebagai sarana untuk bertumbuh dan bukan untuk berkonflik. Jika semua umat saling mencintai, maka kedamaian akan hadir di dunia ini.
Segala perbuatan baik yang kita lakukan seharusnya dilakukan dengan niat untuk mencari ridho Allah dan mendapatkan balasan Surga-Nya. Dengan rahmat-Nya, kita akan selalu merasa ikhlas dalam setiap tindakan, sehingga apa pun yang kita lakukan akan terjaga dari hal-hal buruk.
Wallahualam.
0 Comment: