Salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap individu adalah pakaian. Pakaian merupakan salah satu hal yang menunjukkan tingkat keberadaban seseorang atau kelompok manusia. Dalam ajaran agama Islam, pakaian juga memiliki peran yang signifikan. Seiring dengan perkembangan zaman, konsep pakaian pun berkembang menjadi busana. Busana tidak hanya terbatas pada pakaian seperti baju dan celana, tetapi juga mencakup segala hal yang menempel pada tubuh mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki. Perlengkapan busana juga meliputi sepatu, topi, tas, dan aksesori lainnya.
Dalam Islam, pakaian atau busana dikenal dengan tiga istilah, yaitu libas, tsiyab, dan sarabil. Libas merujuk pada pakaian yang mencakup aspek fisik maupun spiritual seseorang. Tsiyab digunakan untuk menggambarkan pakaian dari segi fisiknya. Tujuan awal penggunaan pakaian hanyalah sebagai pelindung tubuh dari cuaca panas atau dingin. Namun, seiring perkembangan nilai-nilai agama dan keberadaban, tujuan penggunaan busana pun semakin luas. Busana tidak hanya menjadi pelindung tubuh, tetapi juga mencerminkan nilai kemanusiaan seseorang serta nilai-nilai agama yang dianut.
Dengan demikian, busana tidak hanya sekadar pakaian, melainkan juga menjadi bagian penting dari identitas dan karakter seseorang. Peran busana dalam menentukan keagamaan dan nilai-nilai kemanusiaan seseorang turut meningkat seiring dengan perkembangan zaman.
Masyarakat umum mengenal pakaian atau busana yang dapat dipakai oleh umat Islam sebagai busana muslim. Busana muslim merupakan evolusi dari tujuan penggunaan busana itu sendiri. Selain berfungsi untuk melindungi tubuh dari panas matahari, busana muslim juga berperan sebagai penutup aurat dan sarana ibadah kepada Allah SWT.
Islam sebagai agama yang sempurna memberikan aturan yang ketat terkait busana muslim. Ada banyak dalil yang menjelaskan mengenai masalah ini, seperti yang terdapat dalam surat Al-Ahzab ayat 59 yang menyatakan:
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang-orang mukmin: 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh kerananya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'"
Ada juga surat An-Nur ayat 31 yang menegaskan:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman: 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.'"
Hadits riwayat Aisyah ra., menyebutkan bahwa Rasulullah Muhammad saw menasehati Asma binti Abu Bakar ketika ia datang mengenakan pakaian yang tipis, bahwa wanita yang sudah dewasa harus menjaga auratnya, hanya wajah dan telapak tangan yang boleh terlihat. Dalam riwayat lain, Rasulullah melaknat orang-orang yang menyerupai lawan jenis. Beliau juga menegaskan bahwa penghuni neraka termasuk mereka yang merusak pakaian dengan bergaya dan berpakaian namun telanjang.
Dari beberapa hadits di atas, terlihat jelas bahwa Islam memiliki peraturan mengenai busana muslim yang harus diikuti umatnya. Busana muslim bukan hanya sekadar pakaian ibadah atau hanya digunakan pada hari besar, melainkan merupakan bagian dari gaya hidup sehari-hari umat Muslim. Perkembangan zaman pun membuat para perancang busana berlomba-lomba menciptakan produk busana muslim yang dinamis dan nyaman, sesuai dengan kebutuhan pasar yang semakin meningkat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa busana muslim bukan sekadar pakaian biasa, melainkan identitas dari seorang Muslim dalam menjaga aurat dan menjalani kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi umat Muslim untuk memilih busana yang sesuai dengan ajaran agama dan nyaman digunakan sepanjang waktu.
Berbagai macam model dan jenis pakaian muslim dapat dengan mudah ditemukan di berbagai tempat, seperti toko-toko busana muslim maupun umum, pasar tradisional maupun pasar modern. Kehadiran pakaian muslim yang semakin beragam saat ini sangat membantu dalam menyebarkan ajaran Islam. Tidak ada lagi stigma bahwa pakaian muslim itu kampungan, membosankan, atau tidak trendy. Malah sebaliknya, pakaian muslim kini semakin diminati oleh berbagai kalangan masyarakat Muslim karena memiliki beragam model yang sesuai dengan selera konsumen.
Ada banyak jenis pakaian muslim yang telah mengalami modifikasi, seperti gamis, blouse, rok panjang, baju koko, kerudung, jilbab, manset, kopiah, sarung, serta berbagai aksesori yang melengkapinya. Produk-produk pakaian muslim ini tersedia dalam berbagai merek, ukuran, bahan, corak, warna, dan harga. Hal ini menunjukkan bahwa pakaian muslim telah mengalami perkembangan yang positif dan berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam.
Dengan banyaknya pilihan pakaian muslim di pasaran, umat Muslim dapat lebih mudah memilih pakaian yang sesuai dengan selera dan kemampuan ekonomi mereka. Namun, penting bagi konsumen untuk memahami syarat-syarat pakaian muslim yang benar sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, mereka tidak akan salah memilih dan terjebak pada pakaian yang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, yang pada akhirnya dapat mendatangkan murka Allah SWT.
0 Comment: